Relay adalah
saklar mekanik yang dikendalikan atau dikontrol secara elektronik
(elektro magnetik). Saklar pada relay akan terjadi perubahan posisi OFF
ke ON pada saat diberikan energi elektro magnetik pada armatur relay
tersebut. Relay pada dasarnya terdiri dari 2 bagian utama yaitu
saklar mekanik dan sistem pembangkit elektromagnetik (induktor inti
besi). saklar atau kontaktor relay dikendalikan menggunakan tegangan
listrik yang diberikan ke induktor pembangkit magnet untuk menrik
armatur tuas saklar atau kontaktor relay. Relay yang ada dipasaran
terdapat berbagai bentuk dan ukuran dengan tegangan kerja dan jumalh
saklar yang berfariasi, berikut adalah salah satu bentuk relay yang ada
dipasaran.
Contoh Relay Elektro Mekanik
Relay dibutuhkan dalam rangkaian elektronika
sebagai eksekutor sekaligus interface antara beban dan sistem kendali
elektronik yang berbeda sistem power supplynya. Secara fisik antara
saklar atau kontaktor dengan elektromagnet relay terpisah sehingga
antara beban dan sistem kontrol terpisah. Bagian utama relay elektro
mekanik adalah sebagai berikut.
- Kumparan elektromagnet
- Saklar atau kontaktor
- Swing Armatur
- Spring (Pegas)
Konstruksi Relai Elektro Mekanik Posisi NC (Normally Close)
Dari konstruksi relai elektro mekanik
diatas dapat diuraikan sistem kerja atau proses relay bekerja. Pada saat
elektromagnet tidak diberikan sumber tegangan maka tidak ada medan
magnet yang menarik armature, sehingga skalar relay tetap terhubung ke
terminal NC (Normally Close) seperti terlihat pada gambar konstruksi
diatas. Kemudian pada saat elektromagnet diberikan sumber tegangan maka
terdapat medan magnet yang menarik armature, sehingga saklar relay terhubung ke terminal NO (Normally Open) seperti terlihat pada gambar dibawah.
Konstruksi Relai Elektro Mekanik Posisi NO (Normally Open)
Relay elektro mekanik memiliki kondisi
saklar atau kontaktor dalam 3 posisi. Ketiga posisi saklar atau
kontaktor relay ini akan berubah pada saat relay mendapat tegangan
sumber pada elektromagnetnya. Ketiga posisi saklar relay tersbut adalah :
- Posisi Normally Open (NO), yaitu posisi saklar relay yang terhubung ke terminal NO (Normally Open). Kondisi ini akan terjadi pada saat relay mendapat tegangan sumber pada elektromagnetnya.
- Posisi Normally Colse (NC), yaitu posisi saklaar relay yang terhubung ke terminal NC (Normally Close). Kondisi ini terjadi pada saat relay tidak mendapat tegangan sumber pada elektromagnetnya.
- Posisi Change Over (CO), yaitu kondisi perubahan armatur sakalr relay yang berubah dari posisi NC ke NO atau sebaliknya dari NO ke NC. Kondisi ini terjadi saat sumber tegangan diberikan ke elektromagnet atau saat sumber tegangan diputus dari elektromagnet relay.
Relay yang ada dipasaran terdapat bebarapa jenis sesuai dengan desain yang ditentukan oleh produsen relay. Dilihat dari desai saklar relay maka relay dibedakan menjadi :
- Single Pole Single Throw (SPST), relay ini memiliki 4 terminal yaitu 2 terminal untuk input kumaparan elektromagnet dan 2 terminal saklar. Relay ini hanya memiliki posisi NO (Normally Open) saja.
- Single Pole Double Throw (SPDT), relay ini memiliki 5 terminal yaitu terdiri dari 2 terminal untuk input kumparan elektromagnetik dan 3 terminal saklar. relay jenis ini memiliki 2 kondisi NO dan NC.
- Double Pole Single Throw (DPST), relay jenis ini memiliki 6 terminal yaitu terdiri dari 2 terminal untuk input kumparan elektromagnetik dan 4 terminal saklar untuk 2 saklar yang masing-masing saklar hanya memilki kondisi NO saja.
- Double Pole Double Throw (DPDT), relay jenis ini memiliki 8 terminal yang terdiri dari 2 terminal untuk kumparan elektromagnetik dan 6 terminal untuk 2 saklar dengan 2 kondisi NC dan NO untuk masing-masing saklarnya.
Relay dapat digunakan untuk mengontrol
motor AC dengan rangkaian kontrol DC atau beban lain dengan sumber
tegangan yang berbeda antara tegangan rangkaian kontrol dan tegangan
beban. Diantara aplikasi relay yang dapat ditemui diantaranya adalah :
- Relay sebagai kontrol ON/OF beban dengan sumber tegang berbeda.
- Relay sebagai selektor atau pemilih hubungan.
- Relay sebagai eksekutor rangkaian delay (tunda)
- Relay sebagai protektor atau pemutus arus pada kondisi tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar