Motor adalah
suatu mesin listrik yang menghasilkan gerak mekanis dengan prinsip
elektromagnetis. Motor ditinjau dari catu-nya dapat dibagi menjadi dua
jenis, yaitu motor arus searah (Motor DC) dan motor arus bolak-balik (Motor AC).
Simbol Motor DC
Motor DC tersusun dari dua bagian yaitu bagian diam (stator) dan bagian bergerak (rotor). Stator motor arus searah adalah badan motor atau kutub magnet (sikat-sikat), sedangkan yang termasuk rotor adalah jangkar lilitanya. Pada motor, kawat penghantar listrik yang bergerak tersebut pada dasarnya merupakan lilitan yang berbentuk persegi panjang yang disebut kumparan.
Prinsip Kerja Motor DC
Kumparan ABCD terletak dalam medan magnet serba sama dengan kedudukan sisi aktif AD dan CB yang terletak tepat lurus arah fluks
magnet. Sedangkan sisi AB dan DC ditahan pada bagian tengahnya,
sehingga apabila sisi AD dan CB berputar karena adanya gaya lorentz,
maka kumparan ABCD akan berputar.
Hasil perkalian gaya dengan jarak pada
suatu titik tertentu disebut momen, sisi aktif AD dan CB akan berputar
pada porosnya karena pengaruh momen putar (T). Setiap sisi kumparan
aktif AD dan CB pada gambar diatas akan mengalami momen putar sebesar :
Dimana :
T = momen putar (Nm)
F = gaya tolak (newton)
r = jarak sisi kumparan pada sumbu putar (meter)
F = gaya tolak (newton)
r = jarak sisi kumparan pada sumbu putar (meter)
Pada daerah dibawah kutub-kutub magnet
besarnya momen putar tetap karena besarnya gaya lorentz. Hal ini berarti
bahwa kedudukan garis netral sisi-sisi kumparan akan berhenti berputar.
Supaya motor dapat berputar terus dengan baik, maka perlu ditambah
jumlah kumparan yang digunakan. Kumparan-kumparan harus diletakkan
sedemikian rupa sehingga momen putar yang dialami setiap sisi kumparan
akan saling membantu dan menghasilkan putaran yang baik. Dengan
pertimbangan teknis, maka kumparan-kumparan yang berputar tersebut
dililitkan pada suatu alat yang disebut jangkar, sehingga lilitan
kumparan itupun disebut lilitan jangkar.
Adapun arus listrik yang melewati kumparan akan menyebabkan terbentuknya GGL lawan (Eb) pada kumparan sebesar :
Dimana :
Eb = GGL lawan (volt)
P = jumlah kutub-kutub motor
a = jumlah cabang sisi kumparan
n = jumlah penghantar
Ф = fluks per kutub (maxwell)
P = jumlah kutub-kutub motor
a = jumlah cabang sisi kumparan
n = jumlah penghantar
Ф = fluks per kutub (maxwell)
Teori Motor DC Dan Jenis-Jenis Motor DC
Motor DC adalah
motor listrik yang memerlukan suplai tegangan arus searah pada kumparan
medan untuk diubah menjadi energi gerak mekanik. Kumparan medan pada
motor dc disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan
jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Motor arus searah,
sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung yang tidak
langsung/direct-unidirectional. Motor DC memiliki 3 bagian atau komponen utama untuk dapat berputar sebagai berikut.
Bagian Atau Komponen Utama MOtor DC
- Kutub medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara dan kutub selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi ruang terbuka diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih elektromagnet.
- Current Elektromagnet atau Dinamo. Dinamo yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, dinamo berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi.
- Commutator. Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah untuk transmisi arus antara dinamo dan sumber daya.
Keuntungan utama motor DC adalah sebagai
pengendali kecepatan, yang tidak mempengaruhi kualitas pasokan daya.
Motor ini dapat dikendalikan dengan mengatur:
- Tegangan dinamo – meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan kecepatan
- Arus medan – menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.
Hubungan antara kecepatan, flux medan dan tegangan dinamo ditunjukkan dalam persamaan berikut:
Gaya Elektromagnetik (E)
Torque (T) :
Dimana:
E =gaya elektromagnetik yang dikembangkan pada terminal dinamo (volt)
Φ = flux medan yang berbanding lurus dengan arus medan
N = kecepatan dalam RPM (putaran per menit)
T = torque electromagnetik
Ia = arus dinamo
K = konstanta persamaan
Φ = flux medan yang berbanding lurus dengan arus medan
N = kecepatan dalam RPM (putaran per menit)
T = torque electromagnetik
Ia = arus dinamo
K = konstanta persamaan
Jenis-Jenis Motor DC
Motor DC sumber daya terpisah/ Separately Excited, Jika arus medan dipasok dari sumber terpisah maka disebut motor DC sumber daya terpisah/separately excited.
Motor DC sumber daya sendiri/ Self Excited, Pada jenis motor DC sumber daya sendiri di bagi menjadi 3 tipe sebagi berikut :
Motor DC Tipe Shunt
Pada motor shunt, gulungan medan (medan
shunt) disambungkan secara paralel dengan gulungan dinamo (A). Oleh
karena itu total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus dinamo.
Karakter kecepatan motor DC tipe shunt adalah :
- Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga torque tertentu setelah kecepatannya berkurang) dan oleh karena itu cocok untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti peralatan mesin.
- Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan seri dengan dinamo (kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan pada arus medan (kecepatan bertambah).
Motor DC Tipe Seri
Dalam motor seri, gulungan medan (medan
shunt) dihubungkan secara seri dengan gulungan dinamo (A). Oleh karena
itu, arus medan sama dengan arus dinamo.
Karakter kecepatan dari motor DC tipe seri adalah :
- Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM
- Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor akan mempercepat tanpa terkendali.
Motor DC Tipe Kompon/Gabungan
Motor Kompon DC merupakan gabungan motor
seri dan shunt. Pada motor kompon, gulungan medan (medan shunt)
dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan dinamo (A).
Sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan
kecepatan yang stabil.
Karakter dari motor DC tipe
kompon/gabungan ini adalah, makin tinggi persentase penggabungan (yakni
persentase gulungan medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi
pula torque penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini.
Prinsip Kerja Motor DC
Motor DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan medan untuk diubah menjadi energi mekanik. Bagian utama motor DC adalah statos dan rotor dimana kumparan medan pada motor dc
disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar
disebut rotor (bagian yang berputar). Bentuk motor paling sederhana
memiliki kumparan satu lilitan yang bisa berputar bebas di antara
kutub-kutub magnet permanen.
Catu tegangan dc dari baterai menuju ke
lilitan melalui sikat yang menyentuh komutator, dua segmen yang
terhubung dengan dua ujung lilitan. Kumparan satu lilitan pada gambar di
atas disebut angker dinamo. Angker dinamo adalah sebutan untuk komponen yang berputar di antara medan magnet.
Motor DC Sederhana
Prinsip Dasar Cara Kerja
Jika arus lewat pada suatu konduktor, timbul medan magnet
di sekitar konduktor. Arah medan magnet ditentukan oleh arah aliran
arus pada konduktor. Medan magnet yang membawa arus mengelilingi
konduktor dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar Medan Magnet Yang Membawa Arus Mengelilingi Konduktor
Aturan Genggaman Tangan Kanan bisa
dipakai untuk menentukan arah garis fluks di sekitar konduktor. Genggam
konduktor dengan tangan kanan dengan jempol mengarah pada arah aliran
arus, maka jari-jari anda akan menunjukkan arah garis fluks. Gambar
diatas menunjukkan medan magnet yang terbentuk di sekitar konduktor
berubah arah karena bentuk U. Medan magnet hanya terjadi di sekitar sebuah konduktor jika ada arus mengalir pada konduktor tersebut.
Jika konduktor berbentuk U (angker
dinamo) diletakkan di antara kutub uatara dan selatan yang kuat medan
magnet konduktor akan berinteraksi dengan medan magnet kutub.
Gambar Reaksi Garis Fluks
Lingkaran bertanda A dan B merupakan
ujung konduktor yang dilengkungkan (looped conductor). Arus mengalir
masuk melalui ujung A dan keluar melalui ujung B. Medan konduktor A yang
searah jarum jam akan menambah medan pada kutub dan menimbulkan medan
yang kuat di bawah konduktor. Konduktor akan berusaha bergerak ke atas
untuk keluar dari medan kuat ini. Medan konduktor B yang berlawanan arah
jarum jam akan menambah medan pada kutub dan menimbulkan medan yang
kuat di atas konduktor. Konduktor akan berusaha untuk bergerak turun
agar keluar dari medan yang kuat tersebut. Gaya-gaya tersebut akan
membuat angker dinamo berputar searah jarum jam.
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum :
- Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.
- Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran / loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
- Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar / torque untuk memutar kumparan.
- Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan.
Pada motor dc,
daerah kumparan medan yang dialiri arus listrik akan menghasilkan medan
magnet yang melingkupi kumparan jangkar dengan arah tertentu. Konversi
dari energi listrik menjadi energi mekanik (motor) maupun sebaliknya
berlangsung melalui medan magnet, dengan demikian medan magnet disini
selain berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan energi, sekaligus
sebagai tempat berlangsungnya proses perubahan energi, daerah tersebut
dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar Prinsip Kerja Motor DC
Agar proses perubahan energi mekanik
dapat berlangsung secara sempurna, maka tegangan sumber harus lebih
besar daripada tegangan gerak yang disebabkan reaksi lawan. Dengan
memberi arus pada kumparan jangkar yang dilindungi oleh medan maka
menimbulkan perputaran pada motor.
Prinsip Arah Putaran Motor
Untuk menentukan arah putaran motor
digunakan kaedah Flamming tangan kiri. Kutub-kutub magnet akan
menghasilkan medan magnet dengan arah dari kutub utara ke kutub selatan.
Jika medan magnet memotong sebuah kawat penghantar yang dialiri arus
searah dengan empat jari, maka akan timbul gerak searah ibu jari. Gaya
ini disebut gaya Lorentz, yang besarnya sama dengan F.
Prinsip motor : aliran arus di dalam
penghantar yang berada di dalam pengaruh medan magnet akan menghasilkan
gerakan. Besarnya gaya pada penghantar akan bertambah besar jika arus
yang melalui penghantar bertambah besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar